TNI Gunakan Drone dan Citra Satelit Buru Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide, Letda Inf Oktovianus Sokolray

×

TNI Gunakan Drone dan Citra Satelit Buru Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide, Letda Inf Oktovianus Sokolray

Bagikan berita
Tangkap Layar video viral pelaku penembakan Danramil Aridade
Tangkap Layar video viral pelaku penembakan Danramil Aridade

HALONUSA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menurunkan peralatan tempur terbaiknya untuk melakukan pengejaran terhadap Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang telah menembak Danramil 1703-04/Aradide Letda Inf Oktovianus Sokolray.

Peralatan tempur yang digunakan saat ini untuk mengetahui dan melacak keberadaan para OPM tersebut adalah Citra Satelit dan Drone.

"Kita melakukan penjajakan menggunakan citra satelit, menggunakan drone dan sebagainya,” kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Kristomei Sianturi di sebuat stasiun TV swasta.

Ia mengatakan bahwa saat ini pihaknya sudah mendapatkan beberapa informasi tentang pelaku pembunuhan brutal terhadap Letda Inf Oktovianus Sokolray.

“Yang jelas, yang sudah kita ketahui sesuai dengan yang meng-upload video itu adalah dari Kodap XIII. Jadi kita akan terus telusuri, kita akan terus tracking, di mana dia, siapa yang meng-upload video ini pertama kali,” katanya.

Ia menyatakan, selain melakukan penjajakan menggunakan alat canggih tersebut, pihaknya juga mengumpulkan informasi dari masyarakat terkait keberadaan para pelaku.

Meskipun begitu, pihaknya tetap mengalami kesulitan saat menanyakan tentang keberadaan para OPM tersebut kepada masyarakat. Karena, pada umumnya masyarakat di Papua takut dengan ancaman yang dilakukan oleh OPM.

“Kalau TNI yang melakukan tindakan kekerasan, jelas ke mana mereka akan melapor, kantornya ada. Tapi kalau OPM ini yang melakukan tindakan kekerasan pada masyarakat, mereka harus melapor ke mana.” katanya.

Selain hal tersebut, pihaknya juga bersinergi dengan Kepolisian untuk mengejar dan menemukan para pelaku yang telah melakukan pembunuhan tersebut.

"Berdasarkan Inpres Nomor 9 Tahun 2020 tentang percepatan pembangunan Papua, ada 43 satker dari sejumah kementerian dan lemaga. Salah satunya adalah TNI. TNI adalah bagian keamanan bersama dengan Polri. Jadi kita saling bersatu padu, berkolaborasi untuk bagaimana mempercepat pembangunan di Papua, salah satunya dengan menjaga keamanan di Papua dari gangguan teror OPM tadi,” tutupnya. (*)

Editor : Halbert Chaniago
Bagikan

Berita Terkait
Terkini